Prediksi Tren Digital Marketing 2025 versi STEB Asia

  • Wikimu
  • Apr 16, 2025
Meutia Adryana
Table Of Content [ Close ]
  • 1. Prediksi Tren Digital Marketing 2025
    • 1.1 1. Pendekatan Humanis di Berbagai Media
    • 1.2 2. EGC Semakin Populer
    • 1.3 3. UGC dan Micro Influencer Semakin Disukai
    • 1.4 4. Implementasi AI pada Berbagai Media
    • 1.5 5. Video Pendek Merajalela
  • 2. Meutia Adryana Sebut Marketing Harus Adaptasi Perkembangan Teknologi

Tantangan dalam dunia marketing semakin kompleks seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan perubahan perilaku konsumen. Founder & CEO STEB Asia, Meutia Adryana, menekankan bahwa para pegiat marketing harus selalu dinamis agar tetap relevan di industri yang terus berkembang.

Sebagai marketing agency dengan pengalaman menangani proyek berskala global, STEB Asia mengungkap prediksi tren digital marketing untuk 2025. Wawasan ini dapat menjadi acuan bagi para praktisi untuk mengoptimalkan strategi.

Prediksi Tren Digital Marketing 2025

Apa saja yang menjadi tren dalam dunia digital marketing tahun 2025?

1. Pendekatan Humanis di Berbagai Media

Kemudahan dalam memperoleh informasi membuat konsumen semakin selektif dalam menyerap pesan yang diterima. Information overload dapat menyebabkan iklan yang muncul secara berdekatan justru diabaikan, bahkan dilupakan.

Agar brand tetap melekat di benak konsumen, pendekatan humanis menjadi kunci. Alih-alih hanya menampilkan iklan secara agresif, membangun hubungan yang bermakna dengan audiens melalui storytelling, empati, dan interaksi yang autentik akan menciptakan kesan yang lebih mendalam.

2. EGC Semakin Populer

Pengguna media sosial semakin meninggalkan konten hard-selling dan lebih tertarik pada yang terlihat otentik. Salah satu strategi yang semakin diminati adalah employee-generated content (EGC), di mana karyawan perusahaan menjadi bagian dari komunikasi brand.

Konten EGC memungkinkan brand menampilkan sisi internal perusahaan secara lebih humanis, baik melalui cerita di balik layar, pengalaman karyawan, maupun budaya kerja. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan kredibilitas brand, tetapi juga membangun keterlibatan yang lebih erat dengan audiens karena terasa lebih personal dan transparan.

3. UGC dan Micro Influencer Semakin Disukai

Di sisi lain, user-generated content (UGC) memperkuat kredibilitas brand melalui pengalaman langsung. Konsumen cenderung lebih percaya pada ulasan, testimoni, atau konten yang dibuat oleh sesama pengguna dibandingkan iklan dari brand itu sendiri.

Salah satu bentuk UGC yang semakin populer adalah kolaborasi dengan micro-influencer, yang memiliki audiens lebih spesifik dan tingkat engagement lebih tinggi dibandingkan influencer besar. UGC dapat membangun kepercayaan sekaligus meningkatkan interaksi secara organik di media sosial.

4. Implementasi AI pada Berbagai Media

Kehadiran artificial intelligence (AI) membawa perubahan signifikan dalam dunia digital marketing, mulai dari pembuatan konten hingga distribusi iklan digital. Teknologi ini memungkinkan proses yang lebih efisien dan terukur. Namun, bukan berarti brand harus bergantung sepenuhnya pada AI, karena pada akhirnya pemasaran tetap ditujukan kepada manusia yang mengutamakan aspek emosional dan pengalaman.

Praktisi marketing yang tidak mengikuti perkembangan AI berisiko tertinggal. Contoh tren yang perlu diperhatikan adalah AI Search, di mana konsumen mulai beralih ke pencarian informasi melalui AI chatbot atau lebih memprioritaskan AI Overview di Google. Adaptasi terhadap perubahan ini menjadi kunci agar strategi pemasaran tetap relevan dan kompetitif di era digital.

5. Video Pendek Merajalela

Salah satu tren digital marketing yang diprediksi terus berkembang di 2025 adalah penggunaan video pendek. Platform seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts semakin populer karena mampu menyajikan konten yang cepat, menarik, dan mudah dikonsumsi.

Dengan algoritma yang mendukung distribusi konten berbasis minat pengguna, video pendek juga memiliki potensi viral yang tinggi. Jika mampu memanfaatkan tren ini dengan storytelling yang kreatif dan autentik, brand akan lebih mudah menarik perhatian serta membangun hubungan dengan konsumen.

Meutia Adryana Sebut Marketing Harus Adaptasi Perkembangan Teknologi

Marketing bukanlah bidang yang stagnan, melainkan terus berkembang seiring perubahan tren dan kemajuan teknologi. Strategi yang efektif tahun lalu bisa saja kurang relevan di tahun ini, sehingga adaptasi menjadi kunci utama bagi para pelaku industri ini.

Menurut Founder dan CEO STEB Asia, Meutia Adryana, setiap pegiat marketing harus tetap dinamis dengan memahami perubahan tren dan perkembangan teknologi agar tidak tertinggal.

Selain itu, Meutia juga menyoroti manfaat implementasi AI dan machine learning dalam strategi marketing. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga menghemat waktu dan biaya, sehingga bisnis dapat beroperasi lebih efisien.

Tren digital marketing 2025 menekankan pentingnya strategi yang personal, autentik, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi. Karena brand dituntut untuk lebih inovatif dalam membangun koneksi dengan audiens, pendekatan humanis dan storytelling menjadi kunci agar pesan yang disampaikan lebih berkesan. Dengan memahami serta menerapkan tren ini, bisnis dapat tetap kompetitif dan relevan di era digital yang terus berkembang.

Related Post :